IBU
Ibu....
Engkau bagai pelita penerang jiwa yang selalu membawa kedamaian lebih dan lebih damai sedamai aku dalam dekapanmu sewaktu kecil,saat kau bela rambutku dengan tanganmu yang lembut dan kau usap kepalaku dengan penuh kasih sayang lebih sayang dari yang kubayangkan.
Ibu....
Kau terkadang senyum tapi tersimpan beban dan ketakutan tak bisa membahagiakan anakmu,takut tak bisa menemani anakmu dan takut engkau tak ada ketika anak-anakmu membutuhkanmu lebih dari mereka membutuhkan kalian,takut tak ada yang bisa mengusap air mata anak-anakmu saat kau tak ada lebih jauh dari anak-anakmu bayangkan.
Ibu...
Kau adalah pembohong yang handal,kau mampu mengatakan "aku baik-baik saja nak" saat kau justru sedang kesakitan hanya agar anak-anakmu tidak cemas,kau mampu mengatakan "aku sudah makan nak" lebih justru kau sesungguhnya sangat kelaparan tapi lebih memilih anak-anakmu yang makan daripada dirimu.kau menutupi semuanya dan lebih memilih menyimpan dukamu sendiri dan membagi kesenanganmu kepada anak-anakmu
Ibu....
Kau adalah orang yang paling menderita saat anakmu sakit,kau pula yang paling cemas lebih dari kesakitan dan kecemasan anak-anakmu,kau pula orang yang paling sedih saat anakmu bersedih lebih dari kesedihan anak-anakmu,kau orang yang akan berada pada baris depan orang yang membela anak-anakmu saat anak-anakmu tersalahkan oleh orang lain,dimatamu anak-anakmu tidak pernah salah jikapun anakmu salah kamu tetap akan mengatakan benar lebih dari yang anak-anakmu pikir
Ibu...
Kau adalah orang yang paling bangga kepada anak-anakmu meskipun anakmu bodoh sekalipun kau tak akan pernah mengatakan anakmu bodoh didepan orang-orang yang berusaha meremehkanmu,kau akan selalu membanggakan anak-anakmu lebih dari anak-anakmu bayangkan.
Ibu....
Pengorbananmu selama ini tak mampu terbayarkan oleh intan permata sekalipun,dengan uang segunung atau bahkan rumah dari emas sekalipun bahkan belum mampu membalas setetes air susumu yang begitu berharga dari apapun.
Engkau bagai pelita penerang jiwa yang selalu membawa kedamaian lebih dan lebih damai sedamai aku dalam dekapanmu sewaktu kecil,saat kau bela rambutku dengan tanganmu yang lembut dan kau usap kepalaku dengan penuh kasih sayang lebih sayang dari yang kubayangkan.
Ibu....
Kau terkadang senyum tapi tersimpan beban dan ketakutan tak bisa membahagiakan anakmu,takut tak bisa menemani anakmu dan takut engkau tak ada ketika anak-anakmu membutuhkanmu lebih dari mereka membutuhkan kalian,takut tak ada yang bisa mengusap air mata anak-anakmu saat kau tak ada lebih jauh dari anak-anakmu bayangkan.
Ibu...
Kau adalah pembohong yang handal,kau mampu mengatakan "aku baik-baik saja nak" saat kau justru sedang kesakitan hanya agar anak-anakmu tidak cemas,kau mampu mengatakan "aku sudah makan nak" lebih justru kau sesungguhnya sangat kelaparan tapi lebih memilih anak-anakmu yang makan daripada dirimu.kau menutupi semuanya dan lebih memilih menyimpan dukamu sendiri dan membagi kesenanganmu kepada anak-anakmu
Ibu....
Kau adalah orang yang paling menderita saat anakmu sakit,kau pula yang paling cemas lebih dari kesakitan dan kecemasan anak-anakmu,kau pula orang yang paling sedih saat anakmu bersedih lebih dari kesedihan anak-anakmu,kau orang yang akan berada pada baris depan orang yang membela anak-anakmu saat anak-anakmu tersalahkan oleh orang lain,dimatamu anak-anakmu tidak pernah salah jikapun anakmu salah kamu tetap akan mengatakan benar lebih dari yang anak-anakmu pikir
Ibu...
Kau adalah orang yang paling bangga kepada anak-anakmu meskipun anakmu bodoh sekalipun kau tak akan pernah mengatakan anakmu bodoh didepan orang-orang yang berusaha meremehkanmu,kau akan selalu membanggakan anak-anakmu lebih dari anak-anakmu bayangkan.
Ibu....
Pengorbananmu selama ini tak mampu terbayarkan oleh intan permata sekalipun,dengan uang segunung atau bahkan rumah dari emas sekalipun bahkan belum mampu membalas setetes air susumu yang begitu berharga dari apapun.
taDAAAA ini fotogue sama nyokap :D waktu lebaran tahun 2010 lama ya :') |
posted from Bloggeroid
Komentar
Posting Komentar