Cinta pertama (Part 2)
(cinta pertama part 2)
**
bel berbunyi. Semua murid
kelas pagi keluar kelas hampir bersamaan. aku duduk di taman sekolah
sambil menunggu kelas yang akan kutempati benar-benar kosong oleh murid
kelas pagi. Dibalik kerumunan murid kelas pagi, kulihat Dira yang sedang
mengobrol santai dengan teman-temannya. Kucoba untuk mencuri pandang.
terlihat konyol memang. tapi entah kenapa karisma Dira nampaknya telah
menghipnotisku untuk melakukan hal bodoh ini. dira sempat menoleh
kearahku. Hanya beberapa detik tatapan kosong, lalu kembali berbincang
dengan teman-temannya. sepertinya dia curiga jika ada orang aneh yang
sedang memperhatikannya.
“Ah sialllllll, malu bangetttttttt”, gerutuku dalam hati.
Yang
membuatku tak habis pikir adalah tatapan Dira yang hanya beberapa
detik, tapi mampu membuatku salah tingkah. Dan membuat jantung berdegup
lebih cepat dari biasanya.
**
Semenjak kejadian itu aku malah semakin tak karuan mencuri pandang ke Dira
*Dikelas*
''Diraaaaaa?'' terdengar suara keras tapi pasti memanggil Dira yang sedang melintas di samping kelasku. kebetulan kelasku dekat dengan kantin jadi lumayan sering dilewati beberapa siswa yang Lalu lalang, dan Termaksud Dira sore itu.
Aku dengan sigapnya dan segera menoleh kejendela kelas hanya untuk melihat Dira, ntahlah Dira benar-benar,mulai melumpuhkan mata hati,sampai membuatku seperti orang yang terlihat sakau.jika melihat Dira. ya ada untungnya juga Dira jadi kandidat ketos, dia jadi lebih sering tinggal disekolah hingga sore hari.
***
Hari pemilihan calon
ketospun datang. Kegiatan belajar mengajar sekolah sengaja ditiadakan
hanya untuk program pemilihan ini. Hari itu juga hari pertamaku datang
kesekolah pagi hanya untuk mengikuti pemilihan. Dengan ekspresi datar,
aku memasuki gerbang sekolah yang ramai. bagaimana tidak, seluruh siswa
pagi dan siang berkumpul jadi satu. Aku berjalan di koridor melewati
beberapa siswa-siswi yang berkumpul dan tertawa bersama yang menurutku
wajahnya begitu asing,
“pasti mereka murid kelas pagi deh”, seruku dalam hati sambil berjalan melewati mereka.
Terdengar suara dari balik riuh sekolah pagi itu yang memanggil namaku.
“oneeeeeeeeeeeee”, aku menoleh mencari asal suara itu. Lalu aku
mendapati yuni, sunarsih dan yeni duduk dibalik kerumunan murid kelas
pagi. Mereka bertiga adalah teman yang paling dekat sejak aku mulai
sekolah disini.
“eh one ayo sini duduk”, ajak yeni sambil melambaikan tangan.
“hmm, iya”, jawabku sambil berjalan menuju mereka.
“eh dia murid baru loh, di kelas gue”, ujar sunarsih memperkenalkanku di hadapan teman-temannya.
“oh iya salam kenal ya”, balas dari salah satu teman sunarsih.
**
Pemilihan ketos pun dimulai dan kebetulan urutan kelasku berada pada
urutan terakhir dan itu membuat kami menunggu terlalu lama.
“ih
mentang-mentang kita anak kelas siang ditaruhnya belakangan,katro
nih!!!”, Seru salah satu teman kelasku yang tampak kesal.
“udah
sih, tungguin aja paling bentar lagi dapet giliran”, ujar astuti, yang
kebetulan ketua kelas dikelasku. Aku yang hanya duduk diam menunggu
sambil sesekali melemparkan pandangan kearah kerumunan yang akan
memilih. Ada Dira disitu. Sontak aku dengan semangatnya menyikut yuni
yang sedari tadi duduk disampingku.
“eeh eeh yun, coba liat disana ada Dira tau”, ujarku sambil tersenyum simpul.
“ya terussssss?”, balas yuni singkat.
“hmm ya gak apa-apa cuman pengen kasih tau lo aja”, jawabku sambil
garuk-garuk kepala, yang membuatku terlihat gugup depan yuni.
“Keliatan banget sih lo, kalo suka yang suka aja gak usah sok-sok-an tau”, seru yuni sembari menertawakan ulahku.
“hmm ih yuni sok tau deh”, Kilahku sambil mencubit tangan yuni.
“iya sih, udah sakit bege di cubitin”, jawab yuni sembari menghindari cubitanku yang kesekian.
**
Akhirnya
kelasku dapat giliran memilih, ya kebetulan saya tidak memilih Dira
karena, pada saat akan ‘’mencoblos’’ terdengar suara samar-samar.
“eh lo, pilih kandidat nomer 3 aja, lo kan cewek tuh, masa lo ga mau
cewek berjaya” , gumam sebuah suara yang terdengar samar. Tanpa pikir
panjang dan menoleh sayapun mencoblos kandidat nomor 3 yang bahkan
orangnya pun tak kukenal.
“eh one lo pilih nomer berapa?”, tanya sunarsih.
“nomer 3”, jawabku polos.
“ya bagus, nomer 3 itu namanya Putri, temen gue dipramuka. anaknya baik kok”, jawab Sunarsih.
“oh syukur deh gue ga salah pilih”, ujarku singkat.
***
Pemilihan
ketos pun berakhir, dan di susul dengan perhitungan suara. Dan aku
lebih memilih untuk pulang, dan mengetahui hasilnya esok hari saja.
Komentar
Posting Komentar