Labilkah saya?

Menilik ke cita- cita awal memang sudah jauh berbalik yang seharusnya, awal mulanya jadi dokter dan pas menengah atas malah ambil Sekolah kejuruan jurusan akuntansi, entahlah atas dasar apa saya memilih sekolah itu berserta jurusan yang nama bahkan masih asing untuk telinga orang awam sepertiku, tapi sekali lagi mungkin ALLAH punya jalan yang terbaik yang disediakanku didepan sana, tahun demi tahun menjadi siswi sekolahmkejuruan dengan jurusan
yang baru untukku, berusaha mengukir atau istilah paling kasarnya adalah banting stir cita-cita kecil yang tidak mungkin akan terwujud yaa, kenapa saya bilang tidak akan terwujud? setelah lulus Sekolah menengah kejuruan saya melakukan hal yang sama sebelumnya yaitu, membanting stir cita-cita baru yang belum sempurna terangkai ke cita-cita baru akan kurangkai kembali yaitu menjadi guru Bahasa Inggris, entahlah tapi sekali lagi saya haru bilang bahwa ALLAH
pasti punya rencana lain atasperpindahan cita-cita yang terjadi bukan hanya sekali tapi berulang kali, tapi saya rasa ini adalah yang terakhir karena peguruan tinggi adalah tahap akhir menuntut ilmu, tapi yang menjadi persoalan adalah penyesuaian Cita-cita yang baru ini masih (agak) sedikit (sangat) susah. mulai dari harus belajar meskipun kalau bahasa inggris, saya masih punya (sangat) sedikit basic yang kurasa tidak terlalu cukup untuk perkenalan jurusan pun belum apalagi ingin melakukan adaptasi yang lebih jauh... saya seperti memiliki banyak raga yang bergejolak selain saya suka menulis saya juga suka mempelajari ilmu-ilmu tentang hukum, saya merasa juga dengan berdebat dan beradu argumen adalah hidup saya yang tersembunyi, mungkin saya bisa masuk golongan mahasiswi usia 19 tahun yang cukup (sangat) labil untuk sebuah keputusan minat dan kesukaan dalam perjalanan hidup. menentukan pilihan memang tak semudah mendorong kuris atau memegang gelas, tapi apakah usia 19 tahun masih sangat sulit untuk menentukan pilihan hidup yang dia ingin jalani? saya mungkin masuk kategori Dewasa seacar saya telah mengantongi 1 kartu mahsiswi , 1 Ktp dan 1 SIM tapi mendapatkan kenikmatan hidup dengan menghabiskan waktu luang dengan hal yang saya sukai saya rasa itu sulit. Labilkah saya?

Komentar

Postingan Populer